1. Catatan piutang.
Cari berkas atau catatan piutang tersebut karena dokumen itu merupakan bukti. Dapat berupa catatan di secarik kertas, atau berupa bukti transfer bank dari rekening Anda ke rekening saudara yang meminjam uang. Berkas ini penting untuk mengantisipasi jika saudara Anda lupa pernah meminjam uang kepada Anda.
2. Saksi.
Cari saudara lain yang menyaksikan dan mengetahui peristiwa peminjaman uang tersebut, untuk mendukung Anda saat menagih. Bisa saja orangtua sendiri, atau pasangan saudara Anda.
3. Berkas pendukung.
Kalau alasan Anda menagih karena membutuhkan uang untuk membayar keperluan pribadi seperti biaya rumah sakit misalnya, sertakan berkas tagihan rumah sakit.
4. Katakan langsung.
Hubungi saudara Anda via telepon atau bertemu langsung. Sampaikan bahwa Anda sedang membutuhkan uang dan berharap mereka membayar kembali uang Anda yang dipinjamnya.
5. Tegas.
Bersikaplah tegas dan tak perlu merasa sungkan, karena piutang adalah hal Anda dan kewajiban mereka. Sampaikan dengan cara santun dan berwibawa.
Untuk mencegah kesulitan penagihan piutang di masa depan, selalu lakukan beberapa langkah antisipatif berikut ini:
- Selalu buat berkas di sebuah kertas, catatan pinjam meminjam, dan fotolah transaksi menggunakan ponsel Anda. Sehingga jika si peminjam lupa, Anda hanya perlu menyodorkan berkas tersebut.
- Selalu libatkan pihak ketiga, orangtua atau pasangan.
- Mintalah barang jaminan, agar Anda tidak dirugikan kala mereka tidak mampu atau tidak mau membayar kembali.
- Berikan pinjaman yang tidak terlalu besar, 10-25 persen dari gaji Anda sebulan.
- Jangan berikan pinjaman kepada siapa pun, dari dana investasi masa depan dan bila Anda tidak memiliki keuangan yang longgar. (female.kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar